Kamis, 26 Februari 2009

Bali Kesulitan Atasi Kekurangan Guru SD

DENPASAR, KAMIS - Provinsi Bali mengalami kekurangan tenaga pengajar tingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 1.190 orang untuk memenuhi 2.351 sekolah. Ini terbentur sebagian besar tenaga pengajar SD yang memasuki masa pensiun pada tahun ini.

"Namun, Dinas Pendidikan Provinsi Bali mengaku kesulitan mengatasi kekurangan tersebut. Kami terbentur persoalan penetapan kuota dari pusat sehingga kami tidak bisa mengangkat guru seenaknya," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ketut Wija, di Denpasar, Kamis (19/2).

Ia juga menjelaskan tidak memungkinkan mengatasi masalah kekurangan tersebut dengan cara mengangkat guru honorer. Alasannya, anggaran untuk pengangkatan guru honorer tersebut terbatas dan kabupaten/kota tidak memiliki kemampuan tersebut.

Di Pulau Dewata, kondisi terparah kekurangan guru ini dialami di wilayah Kabupaten Karangasem dan Buleleng. Kedua kabupaten tersebut merupakan daerah tertinggal di Pulau Dewata dibanding tujuh kabupaten/kota lainnya. Bahkan di daerah tersebut tepaksa dalam satu sekolah dasar hanya memiliki empat guru sehingga harus bergantian dalam memberikan pelajaran.

Wakil Kepala Sekolah Dasar 3 Pemuteran, Kabupaten Buleleng Nengah Kertana mengaku tidak berdaya mengatasi kekurangan guru tersebut. Selama dua tahun terakhir pihaknya terus mengajukan adan ya penambahan guru, tetapi tidak pernah mendapat tanggapan dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali.

Sekarang ini, SD 3 Pemuteran yang lokasinya sekitar 90 kilometer dari Kota Denpasar ke arah Bali utara tersebut hanya memiliki empat guru mengajar dan dua honorer. Sekolah tersebut memiliki enam kelas dengan 180 murid.

Selain sekolah dasar, Bali juga kekurangan sekitar 800 guru untuk mengajar di SMP dan SMA. Hingga saat ini, Bali mencatat memiliki jumlah guru sekitar 40.000 orang untuk SD, SMP dan SMA.

sumber: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/19/14422165/bali.kesulitan.atasi.kekurangan.guru.sd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar